DEFINISI
PEMBERIAN OBAT INJEKSI
·
Pemberian obat
parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat
tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan spuit.
TUJUAN
a.
Untuk mendapatkan reaksi
yang lebih cepat dibandingkan dengan cara yang lain
b.
Untuk memperoleh reaksi
setempat (tes alergi)
c.
Membantu menegakkan
diagnosa (penyuntikan zat kontras)
d.
Memberikan zat imunologi
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
·
Aksi kerja lebih cepat
dibanding cara oral
·
Resiko : merusak kulit,
menyebabkan nyeri, mahal, salah tusuk.
Penggunaan ukuran jarum disesuaikan dengan kondisi klien meliputi :
·
Umur
·
Gemuk/kurus
·
Jalur yang akan dipakai
·
Obat yang akan
dimasukkan
PERALATAN UNTUK INJEKSI
·
Alat suntik
(spuit/syringe)
·
Jarum (gauge)
·
Vial/ampul.
GAMBAR SPUIT/SYRINGE
SPUIT/SYRINGE
Tabung silinder terdiri dari :
·
Plunger
·
Barrel
Ukuran volume spuit :
·
1 cc
·
2,5 cc
·
3 cc
·
5 cc
·
10 cc
·
20 cc
·
50 cc
JARUM/NEDDLE
·
Jarum mempunyai 3 bagian
:
·
Kemiringan
·
Panjangnya batang
·
Ukuran lubang atau diameter
MENYIAPKAN INJEKSI DARI AMPUL
·
Ampul berisi dosis
tunggal dalam bentuk cairan.
·
Volume/isi mulai dari
1-10 cc
PERSIAPAN ALAT
·
Ampul sesuai ukuran
·
Spuit dan jarum sesuai
ukuran
·
Kapas alkohol
·
Kartu obat sesuai waktu
pemberian
·
Gergaji ampul
CARA KERJA
1.
Ketok perlahan-lahan
dengan ujung jari pada ujung ampul.
2.
Letakkan kassa/kapas
alkohol disekitar leher ampul.
3.
Patahkan leher ampul
dengan arah menjauh dari tangan.
4.
Masukkan jarum kedalam
ampul jangan sampai menyentuh sisi luar ampul atau daerah patahan.
5.
Isap obat kedalam spuit.
6.
Jagalah ujung jarum
berada dibawah permukaan cairan.
7.
Bila gelembung udara
terhisap jangan sampai semprotkan ke dalam ampul.
8.
Bila gelombung udara
terlalu banyak, keluarkan jarum dari ampul, spuit dan jarum arahkan keatas,
keluarkan udara perlahan- lahan.
9.
Setelah mengisap cairan
yang diperlukan, tarik jarum dari ampul, spuit dan jarum arahkan ke atas,
keluarkan udara.
10.
Tutup jarum kembali.
MENYIAPKAN INJEKSI DARI VIAL/FLAKON
Vial yang terdiri dari :
·
Tabung kaca.
·
Bertutup karet &
ditutup lagi dengan metal sampai siap dipakai.
Ø
Cairan yang biasa
dipakai adalah aguadest
PERSIAPAN ALAT
·
Vial/flakon sesuai
instruksi
·
Spuit dan jarum
·
Kapas alkohol
·
Kartu injeksi
·
Gergaji ampul
CARA KERJA
1.
Buka tutup metal sampai
bertemu tutup karet.
2.
Dengan kapas alkohol,
desinfeksi tutup karet.
3.
Buka tutup jarum, isap
udara sebanyak cairan yang diperlukan.
4.
Tusukkan ujung jarum
dengan bevel tegak ketengah karet
penutup.
5.
Suntikan udara kedalam
vial.
6.
Balikkan vial, sementara
pegang vial dengan ibu jari dan jari tengah tangan kiri pegang ujung barrel dan
plunger pada tangan kanan.
7.
Jaga ujung jarum bi
bawah permukaan cairan.
8.
Biarkan tekanan udara
membantu mengisi obat ke dalam spuit.
9.
Ketuk sisi barrel
perlahan untuk mengeluarkan udara, tekan udara kedalam vial.
10.
Volume obat yang benar
diambil, tarik jarum dari vial dengan menarik barrel.
11.
Keluarkan udara yang ada
dari spuit dan tutup jarum kembali, pasang kartu.
TETES MATA
Tujuan :
·
Melebarkan/mengecilkan
pupil untuk pemeriksaan.
·
Mengobati.
CARANYA
·
Cuci tangan
·
Beritahu klien untuk
baring/duduk dan melihat ke atas.
·
Perlahan tarik kulit
kelopak mata yang sakit ke bawah sehingga terlihat sakus konjungtiva.
·
Teteskan sebanyak yang
diresepkan ketengah sakus. Penetesan di kornea secara langsung menimbulkan rasa
tidak enak atau kerusakan.
·
Dengan lembut tekan
duktus lakrimalis dengan bola kapas/tissue steril 1-2 menit sambil mata
ditutup.
SALEP MATA
·
Cuci tangan
·
Beritahu klien
·
Lap pelupuk dan bulu
mata
·
Perlahan tarik kelopak
mata yang sakit ke bawah hingga terlihat sakus konjungtiva dengan terlebih dulu
suruh klien melihat keatas.
·
Pencet ujung stip salep
kira-kira ¼ inci atau sesuai order pada konjungtiva
·
Beritahu klien untuk
menutup mata selama 2-3 menit → lap sisa obat.
TETES TELINGA
Tujuan :
·
Untuk melembekkan
serumen
·
Mengurangi rasa sakit
·
Memusnahkan kuman/
serangga yang masuk ke telinga.
Alat :
·
Obat tetes yang dipesan.
CARA
·
Cuci tangan beri alas.
·
Atur posisi klien dengan
menengadah kearah telinga yang sakit.
·
Luruskan keliang
telinga.
·
Teteskan obat sebanyak
yang diresepkan .
·
Biarkan klien untuk
tetap diam pada sisinya pada kepala yang sedikit menengadah tadi selama 2-3
menit.
·
Taruh cotton pada lubang
telinga
TETES HIDUNG
Tujuan :
·
Untuk mengurangi sesak
atau pengobatan pada hidung.
Alat :
·
Obat tetes Hidung
CARA
·
Cuci tangan
·
Beritahu klien untuk
berbaring dengan kepala tengadah keatas dibawah leher beri guling atau bantal.
·
Teteskan obat kedalam
hidung sesuai order dokter.
·
Anjurkan klien tengadah
15-45 menit.
PEMBERIAN OBAT ORAL
·
Cara yg paling banyak
dipakai,karena mudah, murah, lebih aman bagi klien.
·
Pemberian disertai
dengan air.
KELEMAHAN
·
Aksinya lambat
·
Membutuhkan waktu 30 –
45 menit sebelum diabsorsi, efek puncaknya dicapai setelah 1 – 1,5 jam.
·
Rasa dan bau obat yang
tidak enak, sering mengganggu klien.
·
Tidak bisa dipakai pada
klien yang mengalami :
·
Mual – mual, muntah.
·
Semi koma
·
Klien yang akan
menjalani pengisapan cairan lambung.
·
Klien yang mengalami
gangguan menelan.
·
Beberapa obat yang
mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah (garam besi ; salisilat).
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYIAPKAN OBAT PERORAL
·
Obat cairan disiapkan dg
alat ukur tepat dan cocok.
·
Menuang obat dari sisi
botol yg tidak ada etiketnya.
·
Waktu menuang pegang
botol obat dan gelas obat sejajar dg mata sambil meletakkan ibu jari pd garis
yang menunjukkan dosis obat yg diinginkan.
·
Bila etiketnya sudah
tidak jelas, obat tersbt harus dikembalikan keapotik
·
Obat yang warnanya sudah
berubah/ada bau tidak boleh diberikan.
BEBERAPA TINDAKAN DAN RASIONALNYA DALAM MEMBERIKAN OBAT PERORAL
·
Bacalah etiket 3x waktu
menyiapkan obat
R : Pemeriksaan yg
sering dapa menjamin ketepatan dan mencegah kesalahan.
·
Usahakan jangan menaruh
lebih dari satu macam obat dalam satu gelas obat (sirup).
R : mengidentifikasi
obat jadi lebih mudah bila obat ditolak/tertumpah.
·
Obat yg telah disiapkan
harus disertai selalu dg kartunya.
R :Dapat menjamin cara, obat, pasien yg tepat.
·
Bawa obat-obat ketempat
pasien dan selalu mengawasi obat-obat tersebut.
R : Penangan obat harus hati-hati/pengawasan yg teliti
dapat mencegah kecelakaan seperti kartu-kart obat tertukar.
·
Bantu pasien untuk duduk
bila ia bisa duduk
R : membantu
menelan obat dengan mudah
·
Bila memberikan obat
lebih dari satu, berilah obat satu-persatu.
R : Pemberian obat satu-persatu dapat menjamin ketepatan.
·
Jangan tinggalkan pasien
sampai semua obat dimakan. Perawat melihat obat-obat telah dimakan baru boleh
mencatat.
R : status pasien
adalah catatan legal
·
Catat segera obat-obat
yang telah diberikan, ditolak atau tidak diberikan.
R : dengan mencatat
segera obat-obat kemungkinan terulangnya pemberian obat-obat dapat dihindari.
CARA PEMBERIAN OBAT PERORAL
Persiapan Alat :
·
Baki berisi obat –
obatan atau kereta dorong obat (tergantung sarana yang ada).
·
Kartu rencana
pengobatan.
·
Cangkir disposible untuk
tempat obat.
·
Martil dan lumpang
penggerus (bila diperlukan)
CARA KERJA
·
Siapkan peralatan dan
cuci tangan
·
Kaji kemampuan klien
untuk dapat minum obat peroral :
- Kemampuan
menelan
- Mual, muntah
- Tidak boleh
makan minum (puasa)
- Akan dilakukan
pengisapan lambung.
·
Periksa kembali order
pengobatan, bila ada keraguan laporkan ke perawat atau dokter jaga.
·
Ambil obat sesuai yang
diperlukan (baca order pengobatan dan ambil obat di almari, rak atau almari es
sesuai yang diperlukan).
·
Siapkan obat – obatan
yang akan diberikan (gunakan teknik aseptik, jangan menyentuh obat dan cocokkan
dengan order pengobatan)
·
Berikan obat pada waktu
dan cara yang benar yaitu dengan cara :
·
Yakin bahwa tidak pada
klien yang salah.
·
Atur posisi klien duduk
bila mungkin
·
Kaji tanda vital klien.
·
Berikan cairan/air yang
cukup untuk membantu menelan, bila sulit menelan anjurkan klien untuk
meletakkan obat dilidah bagian belakang, kemudian klien dianjurkan minum
·
Bila obat mempunyai rasa
tidak enak, beri klien beberapa butir es batu untuk diisap sebelumnya atau
berikan obat dengan lumatan apel atau pisang.
·
Tetap bersama klien
sampai obat ditelan.
·
Catat tindakan yang
telah dilakukan meliputi nama dan jenis obat yang diberikan setiap keluhan dan
hasil pengkajian pada klien. Bila obat tidak dapat masuk, catat secara jelas
dan tulis tandatangan anda dengan jelas.
·
Kembalikan semua
peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar kemudian cuci tangan.
·
Lakukan evaluasi tentang
efek obat pada klien ± 30 menit setelah waktu pemberian.
PEMBERIAN OBAT SECARA SUBLINGUAL
·
Dengan cara meletakkan
obat dibawah lidah
·
Aksi kerja obat lebih
cepat yaitu setelah hancur dibawah lidah, obat serum mengalami absorbsi kedalam
pembuluh darah.
·
Cara ini mudah dilakukan
dan klien tidak mengalami kesakitan.
·
Klien diberitahukan
untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak efektif oleh
proses kimiawi dengan cairan lambung.
·
Obat yang sering
diberikan dengan cara ini adalah Nitrogliserin yaitu obat vasodilator yang
punya efek vasodilatasi pembuluh darah.
·
Banyak diberikan kepada
klien yang mengalami nyeri dada akibat agina pektoris, dengan cara sub lingual
obat beraksi dalam satu menit, dan klien dapat merasakan efeknya dalam waktu 3
menit.
PEMBERIAN OBAT BUKAL
·
Obat diletakkan antara
gigi dengan selaput lendir pada pipi bagian dalam.
·
Biarkan obat ditempa
tersebut sampai obat hancur dan diabsorbsi.
·
Jangan diberikan makanan
atau cairan selama obat masih ada tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar