Rabu, 05 Oktober 2011

HBN I


DEFINISI PEMBERIAN OBAT INJEKSI
·          Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan spuit.

TUJUAN
a.     Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan cara yang lain
b.     Untuk memperoleh reaksi setempat (tes alergi)
c.     Membantu menegakkan diagnosa (penyuntikan zat kontras)
d.     Memberikan zat imunologi

PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
·          Aksi kerja lebih cepat dibanding cara oral
·          Resiko : merusak kulit, menyebabkan nyeri, mahal, salah tusuk.

Penggunaan ukuran jarum disesuaikan dengan kondisi klien meliputi :
·          Umur
·          Gemuk/kurus
·          Jalur yang akan dipakai
·          Obat yang akan dimasukkan

PERALATAN UNTUK INJEKSI
·          Alat suntik (spuit/syringe)
·          Jarum (gauge)
·          Vial/ampul.

GAMBAR SPUIT/SYRINGE




SPUIT/SYRINGE
Tabung silinder terdiri dari :
·          Plunger
·          Barrel

Ukuran volume spuit :
·          1 cc
·          2,5 cc
·          3 cc
·          5 cc
·          10 cc
·          20 cc
·          50 cc

JARUM/NEDDLE
·          Jarum mempunyai 3 bagian :
·          Kemiringan
·          Panjangnya batang
·          Ukuran lubang atau diameter

MENYIAPKAN INJEKSI DARI AMPUL
·          Ampul berisi dosis tunggal dalam bentuk cairan.
·          Volume/isi mulai dari 1-10 cc

PERSIAPAN ALAT
·          Ampul sesuai ukuran
·          Spuit dan jarum sesuai ukuran
·          Kapas alkohol
·          Kartu obat sesuai waktu pemberian
·          Gergaji ampul

CARA KERJA
1.      Ketok perlahan-lahan dengan ujung jari pada ujung ampul.
2.     Letakkan kassa/kapas alkohol disekitar leher ampul.
3.     Patahkan leher ampul dengan arah menjauh dari tangan.
4.     Masukkan jarum kedalam ampul jangan sampai menyentuh sisi luar ampul atau daerah patahan.
5.     Isap obat kedalam spuit.
6.     Jagalah ujung jarum berada dibawah permukaan cairan.
7.     Bila gelembung udara terhisap jangan sampai semprotkan ke dalam ampul.
8.     Bila gelombung udara terlalu banyak, keluarkan jarum dari ampul, spuit dan jarum arahkan keatas, keluarkan udara perlahan- lahan.
9.     Setelah mengisap cairan yang diperlukan, tarik jarum dari ampul, spuit dan jarum arahkan ke atas, keluarkan udara.
10.   Tutup jarum kembali.

MENYIAPKAN INJEKSI DARI VIAL/FLAKON
Vial yang terdiri dari :
·          Tabung kaca.
·          Bertutup karet & ditutup lagi dengan metal sampai siap dipakai.
Ø  Cairan yang biasa dipakai adalah aguadest

PERSIAPAN ALAT
·          Vial/flakon sesuai instruksi
·          Spuit dan jarum
·          Kapas alkohol
·          Kartu injeksi
·          Gergaji ampul

CARA KERJA
1.      Buka tutup metal sampai bertemu tutup karet.
2.     Dengan kapas alkohol, desinfeksi tutup karet.
3.     Buka tutup jarum, isap udara sebanyak cairan yang diperlukan.
4.     Tusukkan ujung jarum dengan bevel  tegak ketengah karet penutup.
5.     Suntikan udara kedalam vial.
6.     Balikkan vial, sementara pegang vial dengan ibu jari dan jari tengah tangan kiri pegang ujung barrel dan plunger pada tangan kanan.
7.     Jaga ujung jarum bi bawah permukaan cairan.
8.     Biarkan tekanan udara membantu mengisi obat ke dalam spuit.
9.     Ketuk sisi barrel perlahan untuk mengeluarkan udara, tekan udara kedalam vial.
10.   Volume obat yang benar diambil, tarik jarum dari vial dengan menarik barrel.
11.    Keluarkan udara yang ada dari spuit dan tutup jarum kembali, pasang kartu.







TETES MATA
Tujuan :
·          Melebarkan/mengecilkan pupil untuk pemeriksaan.
·          Mengobati.
CARANYA
·          Cuci tangan
·          Beritahu klien untuk baring/duduk dan melihat ke atas.
·          Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah sehingga terlihat sakus konjungtiva.
·          Teteskan sebanyak yang diresepkan ketengah sakus. Penetesan di kornea secara langsung menimbulkan rasa tidak enak atau kerusakan.
·          Dengan lembut tekan duktus lakrimalis dengan bola kapas/tissue steril 1-2 menit sambil mata ditutup.

SALEP MATA
·          Cuci tangan 
·          Beritahu klien
·          Lap pelupuk dan bulu mata
·          Perlahan tarik kelopak mata yang sakit ke bawah hingga terlihat sakus konjungtiva dengan terlebih dulu suruh klien melihat keatas.
·          Pencet ujung stip salep kira-kira ¼ inci atau sesuai order pada konjungtiva
·          Beritahu klien untuk menutup mata selama 2-3 menit lap sisa obat.

TETES TELINGA
Tujuan :
·          Untuk melembekkan serumen
·          Mengurangi rasa sakit
·          Memusnahkan kuman/ serangga yang masuk ke telinga.
Alat :
·          Obat tetes yang dipesan.
CARA
·          Cuci tangan beri alas.
·          Atur posisi klien dengan menengadah kearah telinga yang sakit.
·          Luruskan keliang telinga.
·          Teteskan obat sebanyak yang diresepkan .
·          Biarkan klien untuk tetap diam pada sisinya pada kepala yang sedikit menengadah tadi selama 2-3 menit.
·          Taruh cotton pada lubang telinga




TETES HIDUNG
Tujuan :
·          Untuk mengurangi sesak atau pengobatan pada hidung.
Alat :
·          Obat tetes Hidung
CARA
·          Cuci tangan
·          Beritahu klien untuk berbaring dengan kepala tengadah keatas dibawah leher beri guling atau bantal.
·          Teteskan obat kedalam hidung sesuai order dokter.
·          Anjurkan klien tengadah 15-45 menit.

PEMBERIAN OBAT ORAL
·          Cara yg paling banyak dipakai,karena mudah, murah, lebih aman bagi klien.
·          Pemberian disertai dengan air.

KELEMAHAN
·          Aksinya lambat
·          Membutuhkan waktu 30 – 45 menit sebelum diabsorsi, efek puncaknya dicapai setelah 1 – 1,5 jam.
·          Rasa dan bau obat yang tidak enak, sering mengganggu klien.
·          Tidak bisa dipakai pada klien yang mengalami :
·          Mual – mual, muntah.
·          Semi koma
·          Klien yang akan menjalani pengisapan cairan lambung.
·          Klien yang mengalami gangguan menelan.
·          Beberapa obat yang mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah (garam besi ; salisilat).

HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYIAPKAN OBAT PERORAL
·          Obat cairan disiapkan dg alat ukur tepat dan cocok.
·          Menuang obat dari sisi botol yg tidak ada etiketnya.
·          Waktu menuang pegang botol obat dan gelas obat sejajar dg mata sambil meletakkan ibu jari pd garis yang menunjukkan dosis obat yg diinginkan.
·          Bila etiketnya sudah tidak jelas, obat tersbt harus dikembalikan keapotik
·          Obat yang warnanya sudah berubah/ada bau tidak boleh diberikan.






BEBERAPA TINDAKAN DAN RASIONALNYA DALAM MEMBERIKAN OBAT PERORAL
·          Bacalah etiket 3x waktu menyiapkan obat
                R : Pemeriksaan yg sering dapa menjamin ketepatan dan mencegah kesalahan.
·          Usahakan jangan menaruh lebih dari satu macam obat dalam satu gelas obat (sirup).
                R : mengidentifikasi obat jadi lebih mudah bila obat ditolak/tertumpah.
·          Obat yg telah disiapkan harus disertai selalu dg kartunya.
R :Dapat menjamin cara, obat, pasien yg tepat.
·          Bawa obat-obat ketempat pasien dan selalu mengawasi obat-obat tersebut.
R : Penangan obat harus hati-hati/pengawasan yg teliti dapat mencegah kecelakaan seperti kartu-kart obat tertukar.
·          Bantu pasien untuk duduk bila ia bisa duduk
                R : membantu menelan obat dengan mudah
·          Bila memberikan obat lebih dari satu, berilah obat satu-persatu.
R : Pemberian obat satu-persatu dapat menjamin ketepatan.
·          Jangan tinggalkan pasien sampai semua obat dimakan. Perawat melihat obat-obat telah dimakan baru boleh mencatat.
                R : status pasien adalah catatan legal
·          Catat segera obat-obat yang telah diberikan, ditolak atau tidak diberikan.
                R : dengan mencatat segera obat-obat kemungkinan terulangnya pemberian obat-obat dapat dihindari.

CARA PEMBERIAN OBAT PERORAL
Persiapan Alat :
·          Baki berisi obat – obatan atau kereta dorong obat (tergantung sarana yang ada).
·          Kartu rencana pengobatan.
·          Cangkir disposible untuk tempat obat.
·          Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)

CARA KERJA
·          Siapkan peralatan dan cuci tangan
·          Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat peroral :
-    Kemampuan menelan
-    Mual, muntah
-    Tidak boleh makan minum (puasa)
-    Akan dilakukan pengisapan lambung.

·          Periksa kembali order pengobatan, bila ada keraguan laporkan ke perawat atau dokter jaga.
·          Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca order pengobatan dan ambil obat di almari, rak atau almari es sesuai yang diperlukan).
·          Siapkan obat – obatan yang akan diberikan (gunakan teknik aseptik, jangan menyentuh obat dan cocokkan dengan order pengobatan)
·          Berikan obat pada waktu dan cara yang benar yaitu dengan cara :
·          Yakin bahwa tidak pada klien yang salah.
·          Atur posisi klien duduk bila mungkin
·          Kaji tanda vital klien.
·          Berikan cairan/air yang cukup untuk membantu menelan, bila sulit menelan anjurkan klien untuk meletakkan obat dilidah bagian belakang, kemudian klien dianjurkan minum
·          Bila obat mempunyai rasa tidak enak, beri klien beberapa butir es batu untuk diisap sebelumnya atau berikan obat dengan lumatan apel atau pisang.
·          Tetap bersama klien sampai obat ditelan.
·          Catat tindakan yang telah dilakukan meliputi nama dan jenis obat yang diberikan setiap keluhan dan hasil pengkajian pada klien. Bila obat tidak dapat masuk, catat secara jelas dan tulis tandatangan anda dengan jelas.
·          Kembalikan semua peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar kemudian cuci tangan.
·          Lakukan evaluasi tentang efek obat pada klien ± 30 menit setelah waktu pemberian.

PEMBERIAN OBAT SECARA SUBLINGUAL
·          Dengan cara meletakkan obat dibawah lidah
·          Aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur dibawah lidah, obat serum mengalami absorbsi kedalam pembuluh darah.
·          Cara ini mudah dilakukan dan klien tidak mengalami kesakitan.
·          Klien diberitahukan untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak efektif oleh proses kimiawi dengan cairan lambung.
·          Obat yang sering diberikan dengan cara ini adalah Nitrogliserin yaitu obat vasodilator yang punya efek vasodilatasi pembuluh darah.
·          Banyak diberikan kepada klien yang mengalami nyeri dada akibat agina pektoris, dengan cara sub lingual obat beraksi dalam satu menit, dan klien dapat merasakan efeknya dalam waktu 3 menit.

PEMBERIAN OBAT BUKAL
·          Obat diletakkan antara gigi dengan selaput lendir pada pipi bagian dalam.
·          Biarkan obat ditempa tersebut sampai obat hancur dan diabsorbsi.
·          Jangan diberikan makanan atau cairan selama obat masih ada tempatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar